TUGAS TROUBLE SHOOTING JARINGAN
1.
Sebutkan 7 OSI layer dan jelaskan
2.
Sebutka layer TCP/IP dan jelaskan
3.
Data link layer
a.
Bagaimana cara mendeteksi kesalahan pada data
link later
b.
Jelaskan apa yang dimaksud IEEE lapisan MAC
48-bit Addresing
c.
Jelaskan transparan bridging dan switching
operasi
d.
Apa yang dimaksud switch sebagai multiport jembatan
4.
Network layer
a.
Pengertian router dan jenis-jenis router
b.
Protocol yang ada pada network layer dan
jelaskan fungsinya
c.
Jelaskan apa itu internet control message
protocol (ICMP)
d.
Apa itu traceroute dan cara pengunaanya
JAWABAN
1.
a. Layer Physical
Layer ini adalah layer paling sederhana jika
dibandingkan dengan layer lainnya. Layer physical sangat berkaitan dengan
koneksi antar peralatan. Contohnya yaitu koneksi antar repeater, hubungan dan
network card. Selain itu, layer pertama osi juga berhubungan dengan media
transmisi jaringan, sinkronisasi bit, kabel, topologi jaringan, arsitektur
jaringan, dan metode sinyal.
b. Layer Data-link
Pada layer yang kedua, koreksi kesalahan,
pengamatan perangkat keras, dan flow control terjadi disini. Layer ini pun
membuat transfer data akan lebih nyata dan akan bertanggungjawab pada paket
akhir data binari. Data binari ini berasal dari layer yang lebih tinggi dari
layer kedua yang nantinya akan dikirim ke layer pertama.
c. Network Layer
Layer ketiga ini berfungsi untuk menyediakan
routing agar paket data dapat dikirim dari network lokal keluar. Network layer
juga berfungsi dalam pendefinisian alamat Internet Protocol dan mendeteksi
error.
d. zTransport Layer
Layer ini menjadi pusat mode-OSI yang
menyediakan transfer antara dua titik akhir. Layer ini juga mengendalikan
aliran dan membuat tanda jika paket data telah diterima. Selain itu, layer
transport pun betanggungjawab dalam pemeriksaan error yang biasa terjadi pada
koneksi.
e. Session Layer
Session layer ini berfungsi dalam
pendefinisian koneksi yang dapat dibuat, dipelihara, atau pun dihancurkan.
Layer kelima ini miliki prosedur log on yang terkait dengan keamanan. Protokol
yang ada di layer ini adalah NETBIOS.
f.
Layer
Presentation
Layer yang satu ini hanya mempunyai fungsi
tunggal yaitu melakukan translasi dari semua tipe pada syntax system. Protokol
yang ada di layer ini adalah perangkat lunak redirektor seperti workstation,
RDP, VNC, dan Network Shell.
g. Layer Application
Layer ketujuh OSI ini adalah layer yang
paling cerdas karena fungsinya sebagai pengatur fungsionalitas jaringan. Jadi,
layer ini akan mengatur bagaimana aplikasi akan mengakses jaringan, membuat
pesan atau pun mendeteksi kesalahan. Beberapa protokol yang ada dalam layer ini
yaitu HTTP, SMTP, FTP, dan NFS. Selain itu, layer application juga bertugas
sebagai penghubung utama antara resources network dan aplikasi network.
2. Layer TCP/IP
Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model
referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti
diperlihatkan dalam diagram di atas, TCP/IP mengimplemenasikan arsitektur
berlapis yang terdiri atas empat lapis.
Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak
secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang
disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP
merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai
oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Berikut adalah macam – macam Layer TCP/IP ,
yaitu :
4th. Application
Fungsi Layer Apllication :
Berfungsi menyediakan servis-servis terhadap software-software yang berjalan
pada komputer. Protokol-protokol yang beroperasi pada Application Layer: HTTP,
FTP, POP3, SMTP, dll.
3rd. Transport
Fungsi Layer Transport :
Transport Layer berfungsi menyediakan servis yang akan digunakan oleh
Application Layer. Mempunyai 2 protokol utama yaitu TCP dan UDP.
2nd. Internet
Fungsi Layer Internet :
Internet Layer memiliki fungsi sebagai penyedia fungsi IP Addressing, routing,
dan menentukan path terbaik. Internet Layer memiliki 1 protokol yaitu TCP/IP.
1st. Network Access
Fungsi Layer Network Access :
Berfungsi mendefinisikan protokol-protokol dan hardware-hardware yang digunakan
dalam pengiriman data. Pada layer ini terdapat protokol-protok seperti ethernet
pada LAN, PPP pada WAN, dan juga Frame Relay.
3.
5.3. Ada dua pendekatan untuk deteksi
kesalahan :
1. Forward Error Control
Dimana setiap karakter yang ditransmisikan atau
frame berisi informasi tambahan
(redundant) sehingga bila penerima tidak hanya
dapat mendeteksi dimana error terjadi,
tetapi juga menjelaskan dimana aliran bit yang diterima error.
2. Feedback (backward) Error Control
Dimana setiap karakter atau frame memilki
informasi yang cukup untuk
memperbolehkan penerima mendeteksi bila menemukan
kesalahan tetapi tidak
lokasinya. Sebuah transmisi kontro digunakan
untuk meminta pengiriman ulang,
menyalin informasi yang dikirimkan.
Feedback error control dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Teknik yang digunakan untuk deteksi kesalahan
2. Kontrol algoritma yang telah disediakan untuk mengontrol transmisi ulang.
Metode Deteksi Kesalahan :
1. Echo
Metode sederhana dengan sistem
interaktif .Operator memasukkan data melalui
terminal dan mengirimkan ke komputer.
Komputer akan menampilkan kembali ke
terminal, sehingga dapat memeriksa apakah data yang dikirimkan dengan benar.
2. Error Otomatis
Metode dengan tambahan bit pariti. Terdapat 2 cara :
a. Pariti Ganjil (Odd Parity)
Yaitu bit pariti yang ditambahkan supaya banyaknya bit "1"
tiap karakter atau data
ganjil.
b. Pariti Genap (Even Parity)
Yaitu bit pariti yang ditambahkan
supaya banyaknya bit "1" tiap
karakter atau data
genap.
Tanpa memperhatikan desain dari sistem transmisi
maka, maka akan terdapat error
yang menghasilkan perubahan terhapat satu atau
lebih dari bit didalam frame yang
ditransmisikan. Beberapa kemungkinan adanya error pada pengiriman frame
meliputi :
Pb = propabilitas error bit tunggal, biasanya disebut bit-error-rate
P1 = probabilitas frame yang diterima tanpa adanya error
P2 = probabilitas frame yang diterima dengan error tidak terdeteksi
P3 = probabilitas frame yang diterima dengan error terdeteksi
Jika tidak ada suatu alat yang dapat
dipergunakan untuk mendeteksi error, maka
probabilitas error yang terderteksi (P3) sama
dengan 0, Untuk mempercepat
menetapkan probabilitas, diasumsikan bahwa probabilitas nenerapa bit yang
mengalami
error (Pb) adalah tetap, dan tidak
tergantung masing-masing bit., sehingga
didapatkan
hubungan :
dimana F adalah jumlah bit per frame.
Probabilitas frame yang diterima
tanpa error akan berkurang apabila
probabilitas dari
error bit tunggal bertambah.
demikian juga probabilitas frame yang
diterima dengan
tanpa error bit berkurang dengan
bertambahnya panjang frame. maka lebih
banyak bit
dengan probabilitas yang tinggi dari
pada yang terkena error. Tidak ada
sistem
telekomunikasi data yang bebas dari
kesalahan transmisi data, kesalahan ini
sering kali
disebabkan oleh gangguan pada
saluran, sistem switching, radiasi gelombang,
crosstalk, dll.
Metode deteksi kesalahan yang dikenal adalah :
· Vertical-redundancy-checking
· Longitudinal-redundancy-checking
· Cyclic-redundancy-checking
VERTICAL-REDUNDANCY-CHECKING
Metode ini lebih umum disebut
parity-checking karena menggunakan sistem
pengecekan paritas dan merupakan
sistem untuk mencari kesalahan data yang
paling
sederhana. Dalam satu byte terdapat
satu bit parity, bit ini nilainya
tergantung kepada
ganjil atau genapnya jumlah bit satu dalam tiap byte.
Parity-checking dibagi menjadi dua
yaitu odd-parity ( paritas ganjil)
dan even-parity (paritas genap). Aturan
pada odd-parity
yaitu jumlah bit satu dalam setiap byte harus ganjil.
Komputer selalu mengecek parity-bit
setiap karakter yang akan dikirim, bila jumlah bit satu
dalam 7 bit pertama adalah genap,
maka parity-bit diubah jadi 1,
sebaliknya jika jumlah bit satu dalam
7 bit pertama adalah
ganjil, maka parity-bit diubah menjadi 0. Dalam even-parity,
jumlah bit satu dalam setiap
byte garus genap. Sebagai contoh,
didalam komunikasi data digunakan sistem
oddparity, maka jika huruf A disusun
dalam kombinasi data biner berupa “1000001,
dimana
jumlah bit satu dalam 7 bit
pertama adalah genap, maka parity-bit biubah
menjadi 1.
Sedangkan dalam sistem even-parity
jika huruf M disusun dalam kode biner
adalah
“1001101”, dimana didalam 7 bit
pertama jumlah bit satu adalah genap,
maka paritybit
ini diubah menjadi 0, atau dapat dilihat pada gambar 5.1
dibawah
Sebenarnya sistem komputer mampu
untuk menjalankan parity-checking ini, maka
bila
didalam saluran terjadi gangguan,
maka jumlah bit satu dalam karakter
yang diterima
tidak sesuai, misalnya tadinya
berjumlah ganjil kemudian berubah menjadi
genap.
Tetapi parity-checking ini masih
mempunyai kelemahan, terutama bila jumlah
bit yang
rusak jumlahnya genap, maka
kerusakan ini menjadi tidak dapat
dideteksi. Karakter
yang mengandung kesalahan 2 atau
5 bit bila hanya dilihat dari sisi
genap ganjilnya
jumlah bit satu, maka tidak akan kelihatan kesalahannya.
LONGITUDINAL-REDUNDANCY-CHECKING
Sistem ini sebenarnya digunakan
untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada
VRC
(parity-checking). Pada sistem LRC
data dikirim secara per blok (frame)
berisi 8 byte
dan setiap frame terdapat satu
parity-bit, fungsi dari bit ini sebagai
kontrol seperti pada
parity-checking. Parity-bit ini memuat
7 parity-bit dari byte sebelumnya,
sedangkan cara
untuk mengubah nilai ketujuh bit
ini yaitu dengan melihat jumlah bit
satu dari seluruh
byte secara vertikal atau dapat dilihat pada gambar 5.2
dibawah :
Walaupun masih memiliki beberapa kelemahan
namun sistem LRC lebih baik dari VRC,
sebab bila ada kesalahan yang
tidak terlihat oleh parity-bit, maka akan
diketahui oleh
parity-byte. Dalam sistem transmisi
data LRC membutuhkan banyak tambahan bit
pada
setiap data dikirim, misalkan untuk mengirimkan 7 karakter
(59 bit) diperlukan tambahan
15 bit sebagai parity-bit, sehingga
sistem LRC ini tidak banyak dipakai
walaupun dapat
bermanfaat.
CYCLIC-REDUNDANCY-CHECKING
Sistem ini banyak diterapkan dalam
komunikasi data karena prosesnya cukup
sederhana dan tidak banyak
membutuhkan tambahan bit yang berupa
parity-bit. Pada
sistem CRC data dikirim per
frame, dan setiap frame terdiri dari
deretan bit yang
panjang. Pada akhir blok ditambahkan
beberapa control-bit untuk menjamin kebenaran
data. Control-bit dibentuk oleh
komputer pengirim berdasarkan perhitungan atas
data
yang dikirim. Setelah data sampai
pada komputer penerima selanjutnya dilakukan
perhitungan seperti perhitungan pada
komputer pengirim. Hasil perhitungan yang
didapatkan dibandingkan dengan
control-bit, bila sama berarti data dikirim
tanpa
mengalami kesalahan.
Agar dapat mengerti lebih mendetail
prosedur pada sistem CRC, maka perlu
pula
mengetaui proses arithmatik modulo 2
serta konsep untuk menjabarkan deretan bit
sebagai polinomial aljabar. Proses
arithmatika yang dilakukan pada sistem CRC
seperti
sistem penjumlahan bilangan tetapi
tanpa menyisakan (without-carries) yang dapat
dilakukan menggunakan gerbang logika
exclusive-OR, seperti terlihat pada tabel
kebenaran berikut ini :
Tabel Ekslusive OR
Pada proses arithmatik modulo 2
ini, hanya memperbolehkan menghasilkan 0
atau 1
dan tidak ada hasil negatif,
pada proses pengurangan sama seperti proses
penjumlahan. Selanjutnya bit-bit dari
kode biner dapat diinterprestasikan sebagai
polinomial koefisien. Sebagai contoh deretan biner 110101
menjadi :
Dengan catatan bahwa untuk kode
dengan n-bit maka pangkat tertinggi dari
polinomial
tersebut adalah n-1. Untuk melakukan
proses perhitungan CRC diassumsikan memiliki
sebuah pesan M(x) yang berisi
deretan bit yang akan ditransmisikan, pesan
tersebut
berupa deretan bit 110101, sehingga M(x) = (1)x
5
+ (1)x
5
+ (0)x
3
+ (1)x
2
+ (0)x1 + (1)x
0
.
Selanjutnya ditentukan panjang kode error-checking G(x) yang
akan dipergunakan
pada protokol, misalkan kode CRC ditentukan sebagai c-bits.
Sebagai contoh c = 3,
berarti dihasilkan polinomial G(x) = x
3
+ 1. Kemudian M(x) dikalikan dengan x
c
menjadi :
Secara analogi, hal ini sama
saja dengan menggeser urutan bit pesan
G(x) ke kiri
sepanjang c-bits, yang menghasilkan
urutan biner 110101000. Kemudian membagi x
3
M(x) dengan G(x) menggunakan arithmatika modulo 2, dimana
akan
mengasilkan hasil bagi/quotient Q(x) dan sisa
pembagian/remainder R(x).
b. IEEE Lapisan MAC 48-bit Addressing
IEEE Lapisan MAC 48-bit
Addressing
MAC
Address (Media Access Control
address) adalah alamat fisik suatu interface jaringan (seperti
ethernet card pada komputer, interface/port pada router, dan
node jaringan lain) yang bersifat unik dan berfungsi
sebagai identitas perangkat tersebut . Secara umum MAC Address dibuat
dan diberikan oleh pabrik pembuat NIC (Network Interface Card) dan disimpan
secara permanen pada ROM (Read Only Memory) perangkat tersebut. MAC address
juga biasa disebut Ethernet Hardware Address (EHA), Hardware Addres,
atau Physical Address.
MAC Address memiliki panjang 48-bit (6 byte).
Format
standard MAC Address secara umum terdiri dari 6 kelompok digit
yang masing-masing kelompok berjumlah 2 digit
heksadesimal.
masing-masing kelompok digit dipisahkan tanda (-) atau (:), misalnya
01-23-45-67-89-ab atau 01:23:45:67:89:ab.
Supaya komputer dan perangkat jaringan
lain bisa berkomunikasi satu dengan yang lain,
frame-frame / data yang dikirim melalui jaringan
harus memiliki MAC Address. Tetapi agar
komunikasi jaringan
lebih mudah dan
sederhana, digunakanlah IP
Address. Karena komunikasi jaringan menggunakan MAC Address maka
alamat IP tersebut harus
diterjemahkan ke MAC Address Nah, maka dari itu diciptakanlah
ARP (Address Resolution Protocol) yang bertugas untuk menerjemahkan IP Address menjadi MAC Address
sehingga komputer
pun bisa saling
berkomunikasi.
Beberapa Teknologi yang menggunakan MAC Address 48 bit
- Ethernet
- Bluetooth
- FDDI
- ATM
- FireWire
- ZigBee Networks
- 802. 11 wireless networks
- IEEE 802.5 token ring
Apa sih MAC Address itu dan bagaimana fungsinya dalam jaringan
komputer? Media Access Control address atau MAC address
adalah sebuah kode unik yang diberikan untuk setiap bagian dari perangkat keras
yang terhubung ke Internet. Internet cable phones, Network Interface
Cards untuk komputer desktop atau notebook, Wireless Access Cards,
dan bahkan beberapa kartu memori adalah salah satu perangkat yang bertugas pada
MAC Address.
MAC Address (Media
Access Control Address) adalah sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan
pada lapisan data-link dalam tujuh lapisan model OSI, yang merepresentasikan
sebuah node tertentu dalam jaringan. Dalam sebuah jaringan berbasis Ethernet, MAC
address merupakan alamat yang unik yang memiliki panjang 48-bit (6 byte)
yang mengidentifikasikan sebuah komputer, interface dalam sebuah router, atau
node lainnya dalam jaringan. MAC Address juga sering disebut sebagai Ethernet
address, physical address, atau hardware address.
Ketika produsen menciptakan
perangkat keras jaringan, maka mereka akan menetapkan MAC Address yang
biasanya akan dimulai dengan kode yang terkait dengan produsen. MAC Address akan
menjadi unik untuk setiap perangkat, bahkan dua perangkat dari jenis yang sama.
Sebuah perangkat MAC Address terdiri dari enam pasang angka
heksadesimal. Angka-angka yang dipisahkan oleh dua titik.
Dalam sebuah komputer, MAC
address ditetapkan ke sebuah kartu jaringan (network interface card / NIC)
yang digunakan untuk menghubungkan komputer yang bersangkutan ke jaringan. MAC
Address umumnya tidak dapat diubah karena telah dimasukkan ke dalam ROM.
Beberapa kartu jaringan menyediakan utilitas yang mengizinkan pengguna untuk
mengubah MAC address, meski hal ini kurang disarankan. Jika dalam sebuah
jaringan terdapat dua kartu jaringan yang memiliki MAC address yang sama, maka
akan terjadi konflik alamat dan komputer pun tidak dapat saling berkomunikasi
antara satu dengan lainnya. Beberapa kartu jaringan, seperti halnya kartu Token
Ring mengharuskan pengguna untuk mengatur MAC address (tidak dimasukkan ke
dalam ROM), sebelum dapat digunakan.
Fungsi MAC
Address
Fungsi utama dari MAC Address
adalah memudahkan untuk router dan perangkat jaringan lainnya untuk secara unik
mengidentifikasi setiap jenis perangkat yang melekat pada jaringan dalam beberapa
cara. Ini digunakan di kebanyakan bentuk jaringan komputer dan telah berkembang
digunakan untuk menunjukkan bahwa Institute of Electrical dan Electronics
Engineers (IEEE) telah diadopsi sebagai standar industri.
C.
Switching adalah
sistem elektronik yang dapat dipakai untuk menghubungkan jalur komunikasi.
Jaringan
switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated diantara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi.
Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai
sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada
komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal
tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat
dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang idle.
Sebuah
metoda untuk membangun, memonitor perkembangan, dan menutup sebuah koneksi
adalah dengan memanfaatkan sebuah kanal terpisah untuk keperluan pengontrolan,
misalnya untuk links antar telephone exchanges yang menggunakan CCS7 untuk komunikasi call setup
dan informasi kontrol dan menggunakan TDM untuk transportasi data di sirkuit tersebut.
Jaringan bridging adalah tindakan yang diambil oleh peralatan jaringan untuk membuat jaringan
agregat dari dua atau lebih jaringan komunikasi , atau dua atau lebih segmen jaringan . [1] Bridging berbeda dari rute yang memungkinkan jaringan untuk
berkomunikasi secara independen sebagai jaringan yang terpisah. [2 ] Juga, jika satu atau lebih segmen jaringan yang
nirkabel, dikenal sebagai bridging nirkabel .
Sebuah jembatan jaringan adalah perangkat
jaringan yang menghubungkan beberapa segmen jaringan. Dalam model OSI menjembatani bertindak dalam dua lapisan
pertama, di bawah lapisan jaringan . [3]
Ada empat jenis teknologi jaringan menjembatani:
bridging sederhana; multiport menjembatani;
belajar, atau bridging transparan; dan sumber rute bridging .
Switch jaringan
(atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang
melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan
forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan
sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch
juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti
bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan
multi-port bridge.
a.
Switch dapat dikatakan sebagai
multi-port bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain
tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara
menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan
komputer atau routerhub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub
yang sudah terpasang pada jaringan.
A. Pengertian Router Dan Macam-Macam Jenis Tipe Router. Apa yang dimaksud dengan Router? Istilah
router tersebut kita temukan dalam istilah jaringan. Router
adalah System perangkat jaringan yang berfungsi untuk mengirimkan sejumlah
paket data dari suatu jaringan internet menuju ke tujuannya dengan melalui
sebuah proses yang biasa disebut routing. Router tersebut menghubungkan dua
jaringan atau lebih, sehingga berbeda dengan switch.
Perbedaan mendasar antara router dan switch
adalah, jika router berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih dari satu
jaringan LAN, sedangkan switch tersebut berfungsi untuk menghubungkan sejumlah
perangkat guna menghasilkan jaringan LAN itu sendiri. Jadi memang berbeda cukup
jelas. Router tersebut bisa digunakan untuk mengkoneksikan banyak jaringan
kecil ke sebuah jaringan yang ukurannya lebih besar, atau yang disebut dengan
internetwork.
Atau bisa juga dikatakan untuk membagi sebuah
jaringan yang besar ke dalam beberapa subnetwork dengan fungsi untuk
meningkatkan kinerja serta juga mempermudah system manajemennya. Router
tersebut juga kadang bisa digunakan untuk menghubungkan dua buah jaringan yang
memakai media yang berbeda, berbeda arsitektur jaringan, seperti misalnya dari
Ethernet ke Token Ring.
Jenis-Jenis Router
Secara umum, router tersebut dikelompokkan
dalam dua jenis, yakni router statis dan router dinamis. Router statis (static
router) adalah router yang mempunyai tabel routing dengan kondisi statis yang
diatur dengan cara manual oleh pihak administrator jaringan. Sementara router
dinamis (dynamic router) adalah router yang mempunyai dan membuat tabel routing
dengan kondisi dinamis dengan cara membaca lalu lintas jaringan, juga saling
berhubungan dengan beberapa router lainnya.
Berdasarkan jenisnya, router sendiri dibagi
dalam 3 jenis, berikut ini ketiga jenis router tersebut beserta penjelasannya:
1. Router PC
Router PC adalah Sistem Operasi yang memiliki
fasilitas untuk mensharing atau membagi IP Address. Router PC merupakan
computer yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa berfungsi sebagai router.
Sebuah computer bisa dijadikan router tidak harus dengan spesifikasi yang
tinggi. Computer pentium dua memiliki hard drive 10 GB dan ram 64 sudah bisa
digunakan sebagai router dengan cara menginstall system operasi khusus untuk
router tersebut. Yang paling banyak digunakan adalah system operasi Mikrotik.
2. Router Hardware
Router Hardware adalah sistem perangkat yang
memiliki kemampuan seperti halnya router, sehingga hardware atau perangkat
keras tersebut bisa membagi, memancarkan, serta juga mensharing IP Address.
3. Router Aplikasi
Router Aplikasi adalah aplikasi yang dapat
diinstal pada Sistem Operasi sehingga bisa membuat Sistem Operasi bersangkutan
memiliki kemampuan seperti halnya router, contohnya WinProxy, WinRoute, SpyGate
dan juga WinGate.
Berdasarkan pada cara pengiriman datanya,
routing tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu routing langsung dan routing
tidak langsung. Routing langsung tersebut adalah routing dengan cara mengirim
data dari satu alamat IP kepada alamat IP yang lain tanpa harus melalui sebuah
host. Seperti sebuah komputer yang memiliki alamat IP A hendak mengirimkan data
pada alamat IP B, maka datanya tersebut akan bisa langsung dikirim.
Akan tetapi untuk routing tidak langsung
sedikit berbeda, data yang dikirimkan tersebut harus lah lebih dulu melewati
host lainnya, Sebagai contoh misalnya data yang dikirim oleh alamat IP A pada
alamat IP B haruslah melewati IP C lebih dahulu sebelum kemudian disampaikan ke
alamat IP B.
Demikian penjelasan tentang router, bagi mereka yang bekerja di system jaringan tentu
saja tidak asing lagi dengan istilah router tersebut.
Network layer merupakan salah satu dari 7 buah
lapisan atau layer yang berada pada model referensi OSI (OSI Reference Model).
Dalam pengaplikasiannya, lapisan network layer ini memiliki beberapa fungsi
yang sangat penting. Dari semua lapisan bagian dari OSI layer memiliki
perannya masing-masing yang saling berkaitan untuk menampilkan informasi dan
data dengan tepat pada user. (baca juga: model
OSI layer dan fungsinya)
ads
Berikut ini adalah beberapa fungsi penting
dari network layer :
- Menentukan tujuan data pada sebuah
jaringan
Fungsi pertama dari network
layer jaringan komputer adalah menentukan tujuan dari sebuah data di
dalam jaringan. Ketika sebuah data akan ditransmisikan melalui sebuah jaringna komputer,
maka pastinya, paket data tersbut memiliki tujuan. Misalnya adalah dari server,
menuju klien. Nah, untuk menentukan tujuan dari paket data tersebut, maka
disinilah letak fungsi penting dari network layer. Dengan melewati lapisan
network layer, maka setiap paket data dapat memiliki tujuan yang jelas,
sehingga hal ini nantinya akan menghindari kesalahan pengiriman data, juga
nanti agar paket data dapat sampai ke tempat tujuannya dengan cepat dan juga
tepat (reliabel).
- Mendefinisikan alamat IP
Kita sudah mengetahui, bahwa fungsi utama
dari network layer adalah untuk menentukan tujuan data pada sebuah jaringna.
Lalu bagaimana network layer dapat menenttukan dimana lokasi tujuan dari data
yang akan ditransmisikan melalu jaringan komputer? Jawabannya ada pada fungsi
network layer yang kedua ini, yaitu mendefinisikan IP address.
IP address merupakan sistem pengalamatan bagi
jaringan komputer yang menggunakan protocol TCP/IP dimana setiap komputer atau
lebih tepatnya network interface card atau NIC memilki alamat IP
tersendiri, sesuai dengan host yang digunakan. Network layer kemudian akan
mendefinisikan alamat IP dari setiap komputer yang akan dituju oleh transmisi
data, sehingga nantinya data atau paket data tersebut bisa sampai pada komputer
yang sudah didefinisikan IP address nya.
- Membuat header pada peket – paket data
yang ada
Bisa dibilang, header adalah sebuah judul
dari paket data yang akan ditransmisikan. Header ini merupakan judul dari
fragmen atau potongan dan pecahan data yang akan ditransmisikan melalui
jaringan komputer. Seperti yang kita sudah ketahui, bahwa sebelum masuk ke
dalam network layer, data sudah dipecah-pecah menjadi paket data. Tugas dari
network layer ini adalah memberikan header atau judul pada paket data tersebut,
agar nantinya ketika dilakukan proses penyatuan kembali, pecahan paket data
tersebut dapat menjadi utuh kembali.
ICMP sendiri adalah sebuah kependekan dari
apa yang kita kenal dengan nama Internet Control Message Protocol.
Dari namanya, maka sudah bisa kita ketahui bahwa ICMP ini merupakan salah satu
protocol jaringan yang digunakan di dalam jaringan internet, disamping protocol
– protocol lainnya, seperti TCP/IP. ICMP ini seringkali dikenal sebagai salah
satu protocol inti pada keluarga protocol internet, jadi hal ini membuat ICMP
memiliki peran dan fungsi yang penting di dalam sebuah jaringan internet.
ads
Sesuai dengan namanya, ICMP adalah protokol
jaringan internet yang berfungsi untuk memberikan kiriman pesan –
pesan ke dalam sebuah jaringan, mulai dari mengirimkan pesan eror, pesan
diterima, hubungan putus atau connection lost, dan sebagainya. Dengan adanya
ICMP ini, maka jaringna akan mengetahui respon – respon yang terjadi salami
konektivitas di dalam jaringan itu berlangsung.
Apa saja fungsi dari ICMP?
Setelah mengetahui sedikit mengenai definisi
dari ICMP atau Internet Control Message Protocol, maka untuk memahaminya lebih
lanjut, berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari protocol ICMP ini :
- Membantu proses error handling /
melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan
Error merupakan salah satu gejala yang paling
mungkin terjadi di dalam sebuah jaringan komputer. Error biasanya terjadi ketika
pesan dan juga request tidak dapat tersampaikan ke host, ataupun koneksi
terputus atau kehilangan koneksi dalam proses transmisi data di dalam jaringan
komputer.
Dengan adanya protocol ICMP ini, maka setiap
error yang terjadi dapat dihandle langsung oleh protocol ini, dimana protocol
ICMP ini bertugas untuk melakukan tindakan – tindakan ketika terjadi yang
namanya error di dalam sebuah jaringan komputer tesebut.
- Membantu control procedure atau prosedur
pengaturan pada sebuah jaringan
Control procedure atau prosedur
pengontrolan juga merupakan tugas dan fungsi utama dari protocol ICMP ini. ICMP
bertugas untuk mengatur dan mengontrol segala macam bentuk pengaturan pada
sebuah jaringan kompter. Dengan adanya ICMP ini, maka setiap jaringan komputer
dapat berjalan sesuai dengan prosedur juga ketentuan yang ada, sehingga tidak
mengalami melenceng atau kesalahan dalam proses transmisi jaringan tersebut.
- Menyediakan pengendalian error dan
pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan
Pengendalian error atau error handling sudah
dibahas pada poin sebelumnya. Akan tetapi, selain melakukan pengendalian error
atau error handling ini, ICMP juga memiliki tugas juga fungsi lainnya, yaitu
melakukan pengenalian terhadap arus informasi yang ditransmisikan pada network
layer atau lapisan jaringan.
Seperti diketahui, ketika bekerja, sebuah
jaringan akan memiliki beberapa macam lapisan atau layer – layer tertentu
yang mana setiap paket data harus melewatinya. ICMP bertugas untuk melakukan
pengendalian terhadap arus yang akan masuk ke dalam masing – masing layer
tersebut.
Sponsors Link
- Mendeteksi terjadinya error pada jaringan,
seperti connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya
Tugas pendeteksian dan juga pelaporan akan
terjadinya error juga merupakan tugas dan fungsi utama dari ICMP ini. ICMP
merupakan protocol yang memilki peran penting ketika terjadi error pada sebuah
jaringan atau network. Ketika ICMP mendeteksi terjadinya error, biasanya router
atau perangkat
keras jaringan lainnya akan memberikan tanda kepada ICMP,
misalnya host tidak dapat dijangkau, atau koneksi terputus.
Pada saat itu, ICMP akan menerima dan
mendeteksi hal tersebut, dan kemudian melaporkan situasi dimana terjadi error.
Tipe – Tipe Pesan pada ICMP
Sebagai protocol jaringan komputer yang
bertugas untuk mengirim pesan, ICMP sendiri memiliki dua jenis pesan yang bisa
dideteksi dan dilaporkan. Berikut ini adalah kedua jenis pesan yang ada pada
protocol ICMP :
- ICMP Error Message
Merupakan suatu pesan atau message yang
disampaikan oleh ICMP ketika terjadi kesalahan atau error pada jaringan
komputer yang sedang berjalan. ICMP error message ini sendiri juga terbagi
menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah beberapa jenis ICMP error message :
Destination unreacheable merupakan suatu
pesan error yang terjadi ketika pengiiman paket data mengalami kegagalan
transmisi, yang disebabkan oleh putusnya jalur koneksi baik jalur secara fisik
maupun jalir secara logic pada suatu jaringan. Biasanya destination
unreacheable ini disampaikan oleh perangkat keras router.
Merupakan pesan yang dikirmkan oleh ICMP
ketika field TTL pada paket IP sudah habis, namun paket tersebut belum juga
sampai pada tujuannya. Hal ini mirip seperti request timed out ketika kita akan
masuk ke dalam seuah situs internet.
Sponsors Link
Merupaakn pesan kesalahan yang terjadi ketika
terjadi kesalahan parameter pada header paket data yang ditransmisikan.
Merupakan pesan yang dikirimkan ketika router
tujuan mengalami gangguan atau kongesti, sehingga hal in akan menyebabkan
pengiriman paket data harus menjadi lebih lambat daripada biasanya.
- ICMP Query Message
Merupakan pesan pada ICMP yang dikirimkan
oleh node, yang kemudian dijawab oleh format – format spesifik dari node yang
dituju, jadi tidak berhubungan degnan error message, dan hanya berupa
pembalasan pesan yang dikirmkan.
-d. Fungsi PING (Packet Internet
Gopher) untuk mengecek konektivitas antar satu komputer dengan komputer lainnya
dengan mengirim sebuah pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) echo
reply kepada IP Address yang ingin diujicoba konektivitasnya dan menunggu
respon darinya.
Ping juga digunakan untuk memastikan
installasi IP address di suatu host. Langkah-langkah yang dapat dilakukan
yaitu :
- Ping
loopback : test terhadap software TCP/IP.
- Ping
IP alamatku : test perangkat jaringan di suatu host.
- Ping
alamat IP suatu host lain : test apakah jalur sudah benar.
- Ping
nama dari suatu host : test apakah sistem DNS sudah berjalan.
Contoh perintah ping : “ping http://www.google.com”,. Jika
jaringan bermasalah akan muncul “Request Time Out” atau RTO namun jika jaringan
tidak ada masalah, maka akan muncul tulisan “Reply from ….” seperti gambar
dibawah ini :
Cara kerja Ping yaitu mengirimkan
paket ICMP_ECHO dan beberapa data ke host tujuan, kemudian tujuan host akan
me-replay dengan paket ICMP_ECHOREPLAY dengan data yang dikirimkan kepadanya.
Secara default ping akan menunggu 1 detik sebelum mengirim ICMP_ECHO
selanjutnya. Pada beberapa implementasi pengguna dapat men-setting periode
ini dengan 0 dan melakukan “floodping”, bila data yang dikirim cukup besar
dengan koneksi yang cepat (T1 atau Ethernet).
Fungsi Traceroute (Tracert) untuk
menunjukkan rute yang dilewati sebuah paket untuk mencapai tujuannya dengan
mengirimkan pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request ke
tujuan berdasarkan alamat IP tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin
meningkat. Traceroute akan me-list daftar router yang dilalui dan menampilkan
informasi IP Address router. Informasi yang diperoleh adalah banyak nya hop
(lompatan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan lama waktu yang
dibutuhkan. Traceroute memanfaatkan flag TTL. Contoh penggunaan tracert
“tracert http://www.detik.com”
maka akan terlihat beberapa lompatan router mana saja yang dilewati dari
komputer pengguna menuju ke http://www.detik.com.
Cara kerja Traceroute
yaitu mengirimkan paket ke host tujuan dengan TTL yang bertambah dengan satu
(dimulai dengan 1). Jika host mengirim balik ICMP TIME_EXCEED traceroute akan
memberitahukan ke user alamat dari pengirim ICMP tersebut dan jeda waktu dari
saat pengiriman IP/UDP paket sampai diterimanya paket ICMP TIME_EXCEED. Setelah
ini traceroute akan mengirimkan lagi ke host tujuan dengan TTL += 1 (TTL
sekarang lebih besar 1 dari sebelumnya). Traceroute akan terus melakukan
hal seperti diatas sampai diterima ICMP PORT_UNREACHABLE dari host tujuan atau
maksimum hop (lompatan) telah tercapai (default 30). Traceroute
menggunakan protokol UDP untuk mengetahui bagaimana traceroute telah sampai ke
host tujuan dan tidak lagi mengirimkan paket.